Larantuka, teras-ntt.com – Sejumlah warga Serinuho Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT tidak puas dengan keputusan Panitia seleksi perangkat desa dalam masa kepemimpinan Kepala Desa, Herman Yosep Lado. Ketidakpuasan tersebut tertuang dalam surat gugatan yang dialamatkan kepada Panitia Seleksi dengan tembusan ke sejumlah instansi pemerintah Flotim.
Dalam surat tertanggal 29/4/2022 dan ditandatangani oleh warga desa itu mempertanyakan hasil telaahan bersama camat, kepala desa dan ketua BPD yang isinya membatalkan hasil seleksi perangkat desa oleh panitia.
Menurut Petrus Wayong, salah seorang warga desa setempat kepada media ini mengungkapkan, bahwa panitia seleksi perangkat desa yang dibentuk kepala desa diduga bekerja dalam tekanan karena hasil seleksi yang diumumkan terdapat banyak kejanggalan.
Menurut Wayong, dengan kejanggalan tersebut camat Titehena turun tangan dengan membatalkan hasil seleksi tersebut yang dituangkan dalam berita acara dan diumumkan kepada masyarakat. Namun sampai berita ini diturunjan hasil internalisasi bersama camat, Kades dan BPD tidak ditindaklanjuti kades Herman Yosep Lado.
Bahkan lanjut Wayong, informasi terakhir yang diperoleh dari warga setempat, kepala desa menolak pembatalan tersebut dan akan melantik perangkat desa sesuai pilihannya.
Sementara itu warga Serinuho dikabarkan tetap menolak hasil seleksi panitia karena diduga sarat kolusi dan nepotisme dari pemerintah setempat.
Untuk menyikapi hal tersebut, lanjut Petrus Wayong lewat telepon seluler nya kepada teras-ntt com, Rabu (1/6/2022), bahwa warga Serinuho akan melakukan aksi protes lebih masif dengan menutup kantor desa dan fasilitas umum lain jika kepala desa, Herman Yosep Lado melantik perangkat desa hasil seleksi yang sudah dibatalkan camat Titehena, tanggal 30 Mei 2022.
Lebih lanjut dikatakannya, yang mengikuti seleksi saat itu 8 orang diantaranya, Kaur Pemerintahan 2 orang, Kaur keuangan 1 orang dan 4 orang Kaur Umum, 1 gugur administrasi,sementara 1 orang tidak lolos pada tahap seleksi administrasi. Dengan demikian tersisa 7 pelamar mengikuti tes tertulis yang berlangsung di kantor desa setempat, Minggu (22/4/2022).
” Hasil yang diumumkan panitia, 3 pelamar formasi Kaur umum dinyatakan lolos sementara formasi lain tak ada yang lolos. Namun tiba-tiba muncul Kaur Pemerintah dan Kaur keuangan yang salah satunya anak mantu Kepala Desa, Herman Yosep Lado,” ungkap Wayong. (bes)
Komentar